Sabtu, 01 Februari 2014

Mengapa anime/manga sangat sulit di adaptasi ke film live action versi holywood?

Mengapa anime/manga sangat sulit di adaptasi ke film live action versi holywood?

dari artikel saya :
Anime/manga yang pantas dibuat film Live action Versi Hollywood
yang membahas bagaimana anime/manga bila diadaptasi menjadi film Hollywood, yang menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit.

di artikel ini akan  saya bahas mengapa Anime/manga menjadi sulit untuk di adaptasi


Hollywood adalah kiblat perfilman dunia, untuk film berkualitas segala sesuatunya dipertimbangkan dari segi ceritanya, biaya produksi yang diperlukan, special effect yang memukau, pemain yang pantas, sutradara yang handal, aransemen music yang sesuai, rumah produksi sampai kostum yang di pakai, bahkan hal terkecilpun dipertimbangkan.

Beberapa tahun belakangan ini bermunculan Film/movie keluaran Hollywood yang di adaptasi dari Komik (terutama keluaran DC dan marvel) atau mainan/toys keluaran Hasbro (transformer/GI. Joe).
Bagaimana dengan Manga/anime jepang?
apakah manga/anime jepang pun sering di adaptasi ke layar lebar versi live actionnya?Jawabannya ya...! bahkan ratusan film, Tapi masih versi jepang (atau hongkong dan korea), yang dari segi kualitas, special effect  dan pendapatan masih jauh di banding film-film keluaran Hollywood.
List film live action dapat anda lihat di situs berikut :

Berikut adalah beberapa dari film live action adaptasi dari anime/manga keluaran jepang (atau honkong dan korea)
City hunter (1993), Killer's Romance (1990), Dragon Ball: The Magic Begins (1989), Ichi the Killer (2001), kaiji (2009) , Death Note (2006), Azumi (2003) , Oldboy (2003), GANTZ (2011), Wild 7 (2011) , Rurouni Kenshin (2012) dan  gatchaman (2013),

City hunter (1993), Killer's Romance (1990), Dragon Ball: The Magic Begins (1989), adalah film-film produksi  hongkong dan taiwan di awal tahun 1990an, untuk pangsa pasar asia pada masa itu film ini cukup baguslah, untuk pangsa pasar anak-anak Dragonball yang di buat culun abis pun terlihat bagus saat itu.
Ichi the Killer (2001), kaiji (2009) , Death Note (2006), Azumi (2003) , Oldboy (2003), GANTZ (2011), Wild 7 (2011) , Rurouni Kenshin (2012) dan  gatchaman (2013), adalah film film keluaran jepang periode tahun 2000 ke atas, kecuali olboy dari korea, hampir sama semua tipikal film asia (jepang, korea, china)punya kemasan sendiri dan pangsa pasar sendiri terutama untuk film action atau tema kiminal, tapi untuk film tema supranatural, science fiction atau super hero, dari sisi kualitas, penggunan special effect, setting lokasi dan kostum  memang masih belum bisa disandingkan dengan film buatan Hollywood.

Lihat saja Film deathnote,  iblis nya lebih mirip badut ketimbang iblis dan special efeknya masih kaku,  mahluk alien di gantz pun terlihat lucu walau dari sisi cerita cukup menarik, atau Film gatchaman yang  mencoba untuk memberi sentuhan  realistic dan futuristic seperti avenger, namun cerita dan special effectnya terkesan seadanya. Mungkin hanya kostumnya saja yang agak mendingan.

dari semua Film adaptasi Anime/manga, Yang terbaik adalah Rurouni kenshin,
Diadaptasi dari manga populer karya Nobuhiro Watsuki, Meski secara timeline tidak persis mengikuti cerita aslinya, namun Rurouni Kenshin tetap dianggap sebagai salah satu film adaptasi manga/anime terbaik. dengan adegan action yang apik dan settingan film yang realistik, Salah satu hal terbaik dari film ini adalah  para pemerannya, mereka dianggap mampu menerjemahkan karakter-karakter asli yang diciptakan Watsuki di manga-nya, bahkan penulisnya pun mengakui hal ini.
rurouni Kenshin adalah contoh yang sempurna sebuah adaptasi manga/anime



Apakah ada anime/manga yang di adaptasi ke film keluaran Hollywood ?

Sudah ada beberapa film Hollywood/luar asia yang diadaptasi dari anime/manga, namun tidak ada satupun yang menjadi film yang sukses, bila bukan menjadi film kelas dua, biasanya menjadi film yang gagal bahkan merugi. Film yang pernah di buat :
The Guyver (1991), Guyver: Dark Hero (1994) , Crying Freeman (1995) dan Fist of the North Star (1995), Speed Racer (2008) dan DragonBall evolution (2009), Oldboy (2013)

The Guyver (1991), Guyver: Dark Hero (1994) , Crying Freeman (1995) dan Fist of the North Star (1995) adalah merupakan film-film sebelum tahun 2000an, bisa di ketegorikan sebagai film kelas dua yang pada saat itu masih laris manis dengan genre action. Dari segi cerita dan kualitasnya masih jauh dari film Hollywood yang popular saat itu seperti Jurrasic park, Terminator atau Die Hard .
Sedang Speed Racer (2008) dan DragonBall evolution (2009), Oldboy (2013) adalah film-film setelah tahun 2000an, ketiga film tersebut merupakan keluaran rumah produksi terkenal, Speed Racer dari Disney, Dragonball evolution dari 20th fox century, dan Oldboy dari distric Film,  namun ketiga Film tersebutpun merugi.

Walaupun besarnya budget yang di gunakan serta special effect yang fantastis, tidak menjadi jaminan film tersebut bakalan sukses bila tak di kendalikan oleh sutradara yang sesuai. Sebagai pembanding film adaptasi dari anime nickelodeon “ avatar the legend of aang” yang bertitle “the last air bender”, meski menggunakan special effect yang canggih, pemilihan actor dan sutradaranyalah yang membuat film ini gagal merepresentasi cerita animenya. 

sampai saat ini belum ada satupun adaptasi anime/manga yang dibuat dengan pertimbangan kualitas seperti  avenger atau transformers, Apalagi saat ini untuk genre film serius (bukan film keluarga, komedi atau parody) di Hollywood lagi tren film yang terkesan  realistis dengan nuansa dark, sekalipun tema filmnya Science fiction, alien, mythology, supranatural ataupun fantasi.

Banyak hal yang membuat anime/manga tersebut sulit untuk di adaptasi ke film live action berkwalitas  :
  • Cerita yang terlalu panjang, sehingga sulit untuk di buat adaptasinya, apalagi para pembacanya selalu menginginkan filmnya sesuai atau mendekati dengan cerita originalnya. Tidak sama halnya dengan komik amerika yang bila di adaptasi ke  film live actionnya dapat berubah.
  • Jalan cerita yang hanya menyajikan pertarungan dan pertempuran yang hebat yang memicu adrenalin  serta aksi heroik. Contohnya saja Dragonball, One Piece atau naruto.
  •  Cerita yang sederhana, pembacanya tidak perlu memutar otak dan berfikir keras untuk menganalisa setiap jalan cerita, karena memang ceritanya di peruntukkan bagi pembaca umur 8-18 tahun.
  • Plot cerita yang lebih banyak terjadi di asia, sehingga tokoh-tokohnya lebih banyak tokoh berperawakan asia. Ketika akan di adaptasi dalam versi Hollywood hal tersebut menjadi sebuah pertimbangan.
  • Banyak hal-hal yang bersifat unrealistik, yaitu kondisi dimana seuatu kejadian atau keberadaan suatu mahluk yang tidak terdefiniskan secara ilmiah atau wajar, tapi hal tersebut dapat di terima oleh pemikiran anak kecil/remaja karena anime/manga tersebut memang diperuntukkan bagi mereka, tapi bagaimana bila harus dibuat film versi hollywoodnya (kecuali filmnyatersebut dibuat  untuk segmen anak-anak atau keluarga)? Contohnya, hewan yang dapat berbicara di dragonball, tidak ada penjelasan golongan apakah hewan tersebut, mahluk mistis, mythology atau mutasi. Contoh lainnya adalah doraemon si robot masa depan yang bisa melakukan sulap dengan kantong ajaibnya, serta banyak lagi yang lainnya.

Apakah ada harapan lagi untuk film anime/manga menjadi film live action versi holywoodnya?
Titik terang
akhir-akhir ini pihak Hollywood sudah mulai mencoba lagi  kisah-kisah Anime/manga untuk di angkat ke versi live actionnya, tidak tanggung-tangung para pakar pembuat film dan actor  berkualitaspun ambil bagian.


  • Bleach  : Film ini rencananya akan diproduksi oleh perusahaan warner bross (yang terkenal membuat film dengan sangat serius), dan scriptnya akan di tulis oleh Dan Mazeau (penulis naskah wrath of the titans)
  • Death note :Film ini rencananya juga akan diproduksi oleh perusahaan warner bross, sedang sutradaranya dipilh shane Black ( Sutradara film Iron man 3)
  • Akira :  adaptasi film ini pun masih akan di bawah naungan warner bross, belum di tentukan kapan akan diproduksi, namun Leonardo dicaprio sempat di pertimbangkan perannya di film ini.
  • Cowboy Bebop  :  film ini masih dalam wacana,  sempat dibicarakan akan diperankan oleh Keanu reaves
  • Battle Angel Alita : film ini rencananya akan di sutradai oleh james cameron (sutradara Avatar)
  • Ghost in the Shell : film ini akan diproduksi oleh dreamworks picture dengan menggandeng sutradara Ruppet Sanders (sutradara Snow White and the huntsman), belum ditentukan kapan akan di rilis.

Film-film tersebut di atas mungkin masih dapat di terima oleh pihak Hollywood, karena konsep dan  ide cerita lebih dewasa, penuh intrik dan  permainan pikiran.
tapi bagaimana dengan anime dan manga (khusunya manga shenon) yang sangat-sangat popular di dunia, seperti dragon ball, saint seiya, naruto, one piece dll. Tema ceritanyapun tidak jauh beda dengan komik-komik amerika.
semoga saja film-film live action adaptasi manga yang akan digarap oleh sineas hollywod papan atas tersebut dapt membuka jalan bagi anime/manga yang lain.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar