Mengapa
anime/manga sangat sulit di adaptasi ke film live action versi holywood?
dari artikel saya :
Anime/manga yang pantas dibuat film Live action Versi Hollywood
yang membahas bagaimana anime/manga bila diadaptasi menjadi film Hollywood, yang menjelaskan bahwa hal tersebut bukanlah sesuatu yang sulit.
di artikel ini akan saya bahas mengapa Anime/manga menjadi sulit untuk di adaptasi
Hollywood adalah kiblat perfilman dunia,
untuk film berkualitas segala sesuatunya dipertimbangkan dari segi ceritanya,
biaya produksi yang diperlukan, special effect yang memukau, pemain yang
pantas, sutradara yang handal, aransemen music yang sesuai, rumah produksi
sampai kostum yang di pakai, bahkan hal terkecilpun dipertimbangkan.
Beberapa tahun belakangan ini bermunculan
Film/movie keluaran Hollywood yang di adaptasi dari Komik (terutama keluaran DC
dan marvel) atau mainan/toys keluaran Hasbro (transformer/GI. Joe).
Bagaimana dengan Manga/anime jepang?
apakah manga/anime jepang pun sering di
adaptasi ke layar lebar versi live actionnya?Jawabannya ya...! bahkan ratusan
film, Tapi masih versi jepang (atau hongkong dan korea), yang dari segi
kualitas, special effect dan pendapatan
masih jauh di banding film-film keluaran Hollywood.
List film live action dapat anda lihat di
situs berikut :
Berikut adalah beberapa dari film live
action adaptasi dari anime/manga keluaran jepang (atau honkong dan korea)
City hunter (1993), Killer's Romance
(1990), Dragon Ball: The Magic Begins (1989), Ichi the Killer (2001), kaiji
(2009) , Death Note (2006), Azumi (2003) , Oldboy (2003), GANTZ (2011), Wild 7
(2011) , Rurouni Kenshin (2012) dan gatchaman (2013),
City hunter (1993), Killer's Romance
(1990), Dragon Ball: The Magic Begins (1989), adalah film-film produksi hongkong dan taiwan di awal tahun 1990an,
untuk pangsa pasar asia pada masa itu film ini cukup baguslah, untuk pangsa
pasar anak-anak Dragonball yang di buat culun abis pun terlihat bagus saat itu.
Ichi the Killer (2001), kaiji (2009) , Death
Note (2006), Azumi (2003) , Oldboy (2003), GANTZ (2011), Wild 7 (2011) , Rurouni
Kenshin (2012) dan gatchaman (2013),
adalah film film keluaran jepang periode tahun 2000 ke atas, kecuali olboy dari
korea, hampir sama semua tipikal film asia (jepang, korea, china)punya kemasan
sendiri dan pangsa pasar sendiri terutama untuk film action atau tema kiminal, tapi
untuk film tema supranatural, science fiction atau super hero, dari sisi
kualitas, penggunan special effect, setting lokasi dan kostum memang masih belum bisa disandingkan dengan
film buatan Hollywood.
Lihat saja Film deathnote, iblis nya lebih mirip badut ketimbang iblis
dan special efeknya masih kaku, mahluk
alien di gantz pun terlihat lucu walau dari sisi cerita cukup menarik, atau Film
gatchaman yang mencoba untuk memberi
sentuhan realistic dan futuristic
seperti avenger, namun cerita dan special effectnya terkesan seadanya. Mungkin
hanya kostumnya saja yang agak mendingan.
dari semua Film adaptasi Anime/manga, Yang terbaik adalah Rurouni kenshin,
Diadaptasi dari manga populer karya Nobuhiro Watsuki, Meski secara timeline tidak persis mengikuti cerita aslinya, namun Rurouni Kenshin tetap dianggap sebagai salah satu film adaptasi manga/anime terbaik. dengan adegan action yang apik dan settingan
film yang realistik, Salah satu hal terbaik dari film ini adalah para pemerannya, mereka dianggap mampu menerjemahkan karakter-karakter asli yang diciptakan Watsuki di manga-nya, bahkan penulisnya pun mengakui hal ini.
rurouni Kenshin adalah contoh yang sempurna sebuah adaptasi manga/anime
rurouni Kenshin adalah contoh yang sempurna sebuah adaptasi manga/anime
Apakah ada anime/manga yang di adaptasi
ke film keluaran Hollywood ?
Sudah ada beberapa film Hollywood/luar
asia yang diadaptasi dari anime/manga, namun tidak ada satupun yang menjadi
film yang sukses, bila bukan menjadi film kelas dua, biasanya menjadi film yang
gagal bahkan merugi. Film yang pernah di buat :
The Guyver (1991), Guyver: Dark Hero (1994)
, Crying Freeman (1995) dan Fist of the North Star (1995),
Speed Racer (2008) dan DragonBall evolution (2009),
Oldboy (2013)
The Guyver (1991), Guyver: Dark Hero (1994)
, Crying Freeman (1995) dan Fist of the North Star (1995) adalah merupakan
film-film sebelum tahun 2000an, bisa di ketegorikan sebagai film kelas dua yang
pada saat itu masih laris manis dengan genre action. Dari segi cerita dan kualitasnya
masih jauh dari film Hollywood yang popular saat itu seperti Jurrasic park,
Terminator atau Die Hard .
Sedang Speed Racer (2008) dan DragonBall
evolution (2009), Oldboy (2013) adalah film-film setelah tahun 2000an, ketiga
film tersebut merupakan keluaran rumah produksi terkenal, Speed Racer dari
Disney, Dragonball evolution dari 20th fox century, dan Oldboy dari
distric Film, namun ketiga Film
tersebutpun merugi.
Walaupun besarnya budget yang di gunakan
serta special effect yang fantastis, tidak menjadi jaminan film tersebut
bakalan sukses bila tak di kendalikan oleh sutradara yang sesuai. Sebagai
pembanding film adaptasi dari anime nickelodeon “ avatar the legend of aang”
yang bertitle “the last air bender”, meski menggunakan special effect yang
canggih, pemilihan actor dan sutradaranyalah yang membuat film ini gagal
merepresentasi cerita animenya.
sampai saat ini belum ada satupun
adaptasi anime/manga yang dibuat dengan pertimbangan kualitas seperti avenger atau transformers, Apalagi saat ini untuk
genre film serius (bukan film keluarga, komedi atau parody) di Hollywood lagi
tren film yang terkesan realistis dengan
nuansa dark, sekalipun tema filmnya Science fiction, alien, mythology,
supranatural ataupun fantasi.
Banyak hal yang membuat anime/manga tersebut sulit untuk di adaptasi ke film live action berkwalitas :
- Cerita yang terlalu panjang, sehingga sulit untuk di buat adaptasinya, apalagi para pembacanya selalu menginginkan filmnya sesuai atau mendekati dengan cerita originalnya. Tidak sama halnya dengan komik amerika yang bila di adaptasi ke film live actionnya dapat berubah.
- Jalan cerita yang hanya menyajikan pertarungan dan pertempuran yang hebat yang memicu adrenalin serta aksi heroik. Contohnya saja Dragonball, One Piece atau naruto.
- Cerita yang sederhana, pembacanya tidak perlu memutar otak dan berfikir keras untuk menganalisa setiap jalan cerita, karena memang ceritanya di peruntukkan bagi pembaca umur 8-18 tahun.
- Plot cerita yang lebih banyak terjadi di asia, sehingga tokoh-tokohnya lebih banyak tokoh berperawakan asia. Ketika akan di adaptasi dalam versi Hollywood hal tersebut menjadi sebuah pertimbangan.
- Banyak hal-hal yang bersifat unrealistik, yaitu kondisi dimana seuatu kejadian atau keberadaan suatu mahluk yang tidak terdefiniskan secara ilmiah atau wajar, tapi hal tersebut dapat di terima oleh pemikiran anak kecil/remaja karena anime/manga tersebut memang diperuntukkan bagi mereka, tapi bagaimana bila harus dibuat film versi hollywoodnya (kecuali filmnyatersebut dibuat untuk segmen anak-anak atau keluarga)? Contohnya, hewan yang dapat berbicara di dragonball, tidak ada penjelasan golongan apakah hewan tersebut, mahluk mistis, mythology atau mutasi. Contoh lainnya adalah doraemon si robot masa depan yang bisa melakukan sulap dengan kantong ajaibnya, serta banyak lagi yang lainnya.
Apakah
ada harapan lagi untuk film anime/manga menjadi film live action versi
holywoodnya?
Titik
terang
akhir-akhir ini pihak Hollywood sudah
mulai mencoba lagi kisah-kisah
Anime/manga untuk di angkat ke versi live actionnya, tidak tanggung-tangung
para pakar pembuat film dan actor berkualitaspun ambil bagian.
- Bleach : Film ini rencananya akan diproduksi oleh perusahaan warner bross (yang terkenal membuat film dengan sangat serius), dan scriptnya akan di tulis oleh Dan Mazeau (penulis naskah wrath of the titans)
- Death note :Film ini rencananya juga akan diproduksi oleh perusahaan warner bross, sedang sutradaranya dipilh shane Black ( Sutradara film Iron man 3)
- Akira : adaptasi film ini pun masih akan di bawah naungan warner bross, belum di tentukan kapan akan diproduksi, namun Leonardo dicaprio sempat di pertimbangkan perannya di film ini.
- Cowboy Bebop : film ini masih dalam wacana, sempat dibicarakan akan diperankan oleh Keanu reaves
- Battle Angel Alita : film ini rencananya akan di sutradai oleh james cameron (sutradara Avatar)
- Ghost in the Shell : film ini akan diproduksi oleh dreamworks picture dengan menggandeng sutradara Ruppet Sanders (sutradara Snow White and the huntsman), belum ditentukan kapan akan di rilis.
Film-film tersebut di atas mungkin masih
dapat di terima oleh pihak Hollywood, karena konsep dan ide cerita lebih dewasa, penuh intrik dan permainan pikiran.
tapi bagaimana dengan anime dan manga
(khusunya manga shenon) yang sangat-sangat popular di dunia, seperti dragon
ball, saint seiya, naruto, one piece dll. Tema ceritanyapun tidak jauh beda
dengan komik-komik amerika.
semoga saja film-film live action adaptasi manga yang akan digarap oleh sineas hollywod papan atas tersebut dapt membuka jalan bagi anime/manga yang lain.
semoga saja film-film live action adaptasi manga yang akan digarap oleh sineas hollywod papan atas tersebut dapt membuka jalan bagi anime/manga yang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar